Kerap Dianggap Sampah, Ternyata Nilainya Jutaan Rupiah

    Kerap Dianggap Sampah, Ternyata Nilainya Jutaan Rupiah
    Daun Ketapang Kering Usai Dilakukan Pemeriksaan

    CILACAP - Daun ketapang kering selama ini sering dianggap sampah oleh sebagian orang. Siapa sangka jika keberadaannya dapat menghasilkan keuntungan, tak hanya ratusan tapi jutaan rupiah.

    Nilai jual yang tinggi ini didasari oleh kandungan tanin pada daun ketapang kering yang bermanfaat menstabilkan pH air, memiliki sifat antijamur dan antibakteri, serta mampu mencerahkan warna ikan. Daun ketapang banyak dimanfaatkan warga asing untuk budidaya ikan hias dan udang.

    Karantina Pertanian Cilacap mensertifikasi 6 kg daun ketapang kering tujuan Korea Selatan (6/1). Tak main-main, nilainya mencapai 6 juta rupiah.

    Baca juga: Pura-Pura Budayawan

     "Daun ketapang kering kami telah periksa dab dipastikan bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), layak untuk dilalulintaskan, " ungkap Amir Pejabat Karantina Pertanian Cilacap usai melakukan pemeriksaan beberapa waktu lalu.

    Sarman sebagai eksportir asal Cilacap mengungkapkan bahwa tak hanya Korea Selatan yang menjadi negara tujuan, tetapi juga Jepang dan Amerika.

    SobatQ, percayalah rezeki terkadang datang karena kita melihat sesuatu dari sisi yang berbeda. Jangan lupa lapor karantina ya jika melalu lintaskan hewan, tumbuhan, dan produk olahannya. -

    Sumber: Badan Karantina Pertanian

    Cilacap Daun Ketapang Kering Ekspor
    HARIANTO

    HARIANTO

    Artikel Sebelumnya

    HUT PDIP di Tengah Pandemi, Mega Sebut Ada...

    Artikel Berikutnya

    HPN 2022 Bupati Buton Mendapat Anugerah...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami